Di kota kecil Hallstatt yang tenang, hidup Alisa mengalir seperti riak air di danau-perlahan, tanpa gejolak, tanpa perubahan besar. Ia menyukai rutinitasnya sebagai pustakawan, menikmati kesunyian, dan menemukan kenyamanan dalam kesederhanaan. Namun, rasa kosong yang tak bisa ia namakan mulai mengisi ruang-ruang di hatinya, hingga suatu hari seorang pria dengan ransel besar dan senyum lelah muncul di depannya.
Gamaliel, adalah kebalikan dari Alisa. Seorang pengelana yang tak pernah menetap lama di satu tempat. Perbedaan mereka menciptakan percikan-percikan kecil, dari perdebatan ringan hingga tawa yang mencairkan dinding-dinding di antara mereka.
Ketika Gama harus kembali mengembara, dan Alisa tak ingin meninggalkan kehidupannya yang tenang, pertanyaan besar mulai muncul: Haruskah pengelana menyerahkan mimpi-mimpinya demi menemani sang penyendiri? Ataukah sang penyendiri harus memaksakan dirinya untuk terus mengikuti jejak pengelana?
GUYSSS VOTE DONGG 😭😭😭
cerita ini versi cool boy yang panjang ya guysss
Be wise
lapak 21+
Gavin Wijaya adalah seseorang yang sangat tertutup, orang-orang bahkan menganggap dia adalah anak yang ansos. Gavin merupakan satu-satunya pewaris keluarga Wijaya. Ia menjadi kesayangan kakeknya.
Meskipun Gavin kesayangan kakeknya tapi Papanya tetap mendidik dia dengan keras sehingga tumbuh dengan sifat otoriternya dan menjadi seorang yang tidak tersentuh. Papanya selalu menuntut dia menjadi nomor 1, hal ini menyebabkan Gavin menjadi tertutup dan terobsesi menjadi top pertama.
Aneska Aliaskim, perempuan pertama yang berani mengajak Gavin berbicara meskipun hal itu adalah demi tugas.
link di bio
****
Guys cerita ini memiliki konflik ringan ya, tapi ml nya memang agak memiliki sifat yang jelek. Kalian bisa menilai sendiri, Gavin termasuk Greenflag atau Redflag?