"Kalian tahu rasanya dicintai oleh seseorang yang kalian kagumi bertahun-tahun. Ajaib. Dan cintanya membuatku menemukan cinta untuk diriku sendiri."
-Nada Kinanthi Aksara Gumilang
Nada Kinanthi Aksara Gumilang, seorang gadis dengan segala lukanya. Mandiri, cantik, cerdas, dan tegas. Keluarga dan hidupnya berkecukupan. Ia beruntung, kecuali dalam percintaan. Lukanya begitu dalam hingga dipenuhi rasa tak percaya pada laki-laki. Ya, perempuan idaman sepertinya bukan tak banyak yang mengejar, tetapi tak banyak yang ia respons. Trauma, trust issue, ketakutan membuatnya larut dalam kegelapan.
Di titik terendah gadis itu, saat semua rasa percayanya pada cinta mulai redup, seseorang datang. Gala Liam As-Shidqi Wiraha muncul di titik nadir Nada, sebagai masa lalu yang pernah dikagumi oleh gadis itu. Setelah bertahun-tahun dipertemukan kembali, perasaan Nada masih sama. Bahkan, ia mulai berani melihat laki-laki sederhana, paham agama, dan dingin itu. Tatapan teduh Gala pun mulai terarah padanya, akankah cinta mereka bersemi seperti kepercayaan Nada yang dibangun kembali oleh Gala? Ataukah keduanya hanya dipertemukan sebagai ujian oleh Tuhan?
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-