Pramuka, Ayo kita cari dia, Cepat!

Avel, seorang pemimpin regu yang dikenal tegas dan penuh tanggung jawab, menghadapi malam paling mencekam dalam hidupnya. Salah satu anggota regunya, Maira, hilang tanpa jejak saat mengikuti kemah di hutan. Dengan kecemasan yang semakin memuncak, Avel memimpin pencarian bersama anggota regunya, melintasi kegelapan malam yang penuh misteri. Suara jangkrik dan hembusan angin di antara pepohonan hanya menambah suasana seram. Setiap langkahnya dipenuhi doa dan harapan, sambil mengandalkan peluit dan kode morse yang menjadi tanda persahabatan mereka. Namun, semakin dalam mereka menyusuri hutan, ketakutan mulai mengintai di hati setiap anggota regu, termasuk Avel.

Akhirnya, di tengah kegelapan yang pekat, Avel menemukan Maira tergeletak di dekat sebuah sungai kecil, tubuhnya basah kuyup dan menggigil. Wajahnya pucat, dengan luka-luka kecil di tangan dan kakinya, menunjukkan bahwa ia tersesat dan mungkin terjatuh di tengah hutan. Meski kondisinya memprihatinkan, Maira masih sadar dan tersenyum tipis saat melihat Avel. "Aku kira, aku bakal mati disini," bisiknya dengan lemah. Dengan hati penuh kelegaan, Avel segera membopong Maira, mengabaikan rasa lelahnya sendiri. Baginya, tanggung jawab seorang pemimpin adalah membawa pulang setiap anggota regu dalam keadaan selamat, apa pun yang terjadi.