Forever After (On Going)

Menjadi titah penerus perusahaan keluarga, Valentino Voclain paham benar bagaimana ia menjalankan perusahaan semenjak dia belia, sampai suatu fakta kelam muncul di pertemuan shareholders mengenai kepemilikan sah perusahaan yang sudah semestinya menjadi miliknya. Berkat fakta tersebut, Valentino harus membela haknya untuk merebut kembali apa yang semestinya menjadi miliknya.

Valentino tahu apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan perusahaannya, tapi, ia tidak dapat melakukannya sendiri. Dia butuh partner yang dapat ia percaya ... mungkin, kekasih masa lalu yang ia tinggalkan dapat membantunya.

Evangeline Adler--dokter hewan yang dipenuhi jejak melankoli dan hidup yang pas-pasan--harus merasakan dirinya kembali masuk ke dalam kuburan enam kaki di bawah tanah saat ia harus diberhentikan di rumah sakit hewan tempat ia bekerja.

Seharusnya Evangeline tidak menyerah, lagipula ia selalu sendiri semenjak belia--minus ilusi kekasih masa kuliahnya yang sempat menjadikan hidupnya lebih berwarna. Ide kehidupan yang sia-sia, apalagi saat mengingat bahwa wanita itu mengucapkan kata-kata paling sakit untuk kekasih kuliahnya waktu itu.

Entah apakah takdirnya merupakan berkah atau bencana, apalagi saat Evangeline harus bertemu Valentino di hari yang sama saat ia diberhentikan kerja. Mungkin saja ada tali berkarat tak terlihat yang memohon kepadanya untuk tidak menyerah, dan mungkin erosi tali itu bertahap Valentino obati dengan waktu tiga belas tahun mereka berpisah, karena mungkin takdir mereka adalah bahagia berdua selama-lamanya.

📷: Anna Pou

🍷Buku keempat dalam seri Voclains (bisa dibaca standalone, tapi disarankan membaca tiga seri sebelumnya)

Voclains buku #1: Heart Shatter
Voclains buku #2: Accelerate Faster
Voclains buku #3: Deal Breaker