KANALA

Tumbuh di lingkup yang sama, membuat Kanala menyadari satu hal: dia telah jatuh cinta pada Kasa, sahabat kakaknya.

Kanala tau bahwa selama ini Kasa sadar tentang perasaannya, mengingat tindakan impulsif yang sering Kanala lakukan dengan cara mengirimi Kasa pesan-pesan random atau mendekati dan menggoda pria itu jika berada dalam ranah pandangnya.

Namun begitu, Kasa tetaplah jauh dalam jangkauannya. Kasa masih saja bersikap dingin dan tak peduli akan perasaannya. Bahkan dengan tidak ada hatinya, Pria itu malah bertunangan dengan Ilyasa, salah satu model terkenal yang baru naik daun. Kanala tau, tentu saja hal itu sebagai bentuk penolakan secara halus.

Menyerah? Oh, tentu tidak!

Bagi Kanala, selagi janur kuning belum melengkung, janji suci belum di ikrarkan, Kanala masih memiliki kesempatan memikat Kasa untuk berada disisinya.

Hingga pada satu waktu, Kanala tidak sengaja membuat Kasa marah besar. Hal ini mengingatkannya tentang kejadian dulu dan trauma yang seharusnya tidak Kanala ingat lagi malah hadir kembali.

Lalu, Kanala menyadari satu hal: bahwa dia memang semenyedihkan itu.

"Gue jijik banget. Seharusnya lo sadar diri, La. Lo gak pantas untuk dimiliki siapa pun."

***

"Dia dan trauma adalah angan yang setidaknya sekali, ingin saya peluk."~ Kanala Putri Mahesa.

NB: DILARANG KERAS MEMPLAGIAT KARYA INI DALAM ALASAN APAPUN!