Malam itu, desa Sunyaragi terbungkus kabut tebal. Di tengah pekuburan tua, suara angin berdesir seolah berbisik rahasia gelap kepada siapa pun yang berani mendengarnya. Para penduduk desa sering bercerita tentang sosok yang mereka sebut Tuan Tampan, hantu pria berwajah rupawan yang muncul saat bulan purnama.
Namun, ia bukan sembarang hantu. Dengan jas hitam elegan yang selalu tampak baru dan senyuman yang memikat, ia berjalan di antara makam dengan langkah ringan, seperti seorang bangsawan yang menikmati kebun pribadinya. Banyak yang percaya bahwa Tuan Tampan adalah arwah seorang bangsawan yang mati tragis, mencari cinta sejati yang tak pernah ia miliki semasa hidupnya.
Tetapi di balik ketampanannya, ada misteri yang mencekam. Siapa pun yang memandang langsung ke matanya, takkan kembali menjadi manusia yang sama. Mereka akan terobsesi, terpikat oleh pesona yang begitu kuat, hingga perlahan kehilangan jiwa mereka, hanya untuk menjadi bagian dari dunianya.
Malam ini, purnama kembali memancar. Angin membawa bisikan lirih, dan di kejauhan, suara langkah sepatu terdengar mendekat.
Tuan Tampan telah kembali... dan ia tidak sendiri.
LAPAK DEWASA 21++
JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!!
Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞
Alden Maheswara.
Seorang siswa kelas 12 yang begitu terkenal di sekolah dengan sikap super nakalnya. Seorang badboy, ketua geng motor dan juga laki-laki cool yang tak tersentuh. Membenci cinta karena ia sama sekali tidak percaya dengan hal tersebut.
Akan tetapi hidupnya berubah di saat ia di jodohkan dengan gadis cantik super cerdas dan kebanggaan sekolah. dia adalah...
Alena Thalia Gerdian.
Gadis lembut, yang super ramah, cantik, cerdas dan dia adalah kebanggaan sekolah. Hidupnya nyaris sempurna. Apa lagi begitu ia menikah dengan seorang Alden, hidupnya bertambah plus-plus karena Alden sangat mencintainya selama ini.
"Kenapa menonton film seperti ini hm?" Alden menutup laptop milik Alena.
"A-Alden..." Alena gugup, ia menatap sekitar.
"Besok kita menikah sayang, aku akan memuaskan mu hm." Alden meraih pinggang Alena, salah satu tangannya lagi meremas salah satu payudara Alena.
"Ahh.. Aldenhhh..."