Hai semua, selamat datang kembali ke Ruang Luahan Hati, tempat di mana setiap cerita, setiap kenangan, dan setiap luka punya ruang untuk didengar dan dimengerti.
Seperti biasa, aku di sini untuk mendengar kisah kalian. Kisah cinta, kehilangan, atau harapan yang mungkin masih terpendam. Setiap cerita adalah penting, dan aku ingin menjadi pendengar serta menyelami perasaan kalian, menulisnya kembali dengan penuh kejujuran dan pandangan yang tulus.
Kalau kalian ada cerita yang ingin dikongsikan, jangan ragu-ragu untuk emailkan kisah kalian kepada aku di:
📧 rintihanjiwapodcast@gmail.com
Cerita kalian mungkin dapat membantu bukan saja diri sendiri, tetapi juga orang lain yang sedang melalui perkara serupa. Kita semua belajar dari kisah masing-masing, dan di ruang ini, kalian tidak pernah bersendirian.
Aku nantikan kisah kalian. Sampai jumpa di episod seterusnya!
Start: 25 November 2024
End: -
"Umur Nuh dah 32 tahun, bila nak bagi nenda cucu menantu?" -Nenda Asiah
"Isa kan ada..."-Isa Iman
Jika diikutkan hati dan diri sendiri, Nuh Iman tak pernah kisah pun soal peneman hidup. Langsung tidak tercabar dengan adiknya yang terlebih dahulu mempunyai pasangan hidup berbanding dirinya. Sikit pun Nuh tak heran.
Tapi disebabkan desakan Nenda Asiah pula yang membuatkan Nuh tertekan. Asal balik kerja tanya soalan yang sama sehingga Nuh penat beralasan yang sama dan Nenda Asiah juga muak mendengar alasan yang sama. Sampaikan Nenda Asiah terpaksa mengugut cucunya itu.
"Nuh cakap Nuh tak kisah kan soal jodoh Nuh? Apa kata nenda kenenkan Nuh dengan Maleeka?"-Nenda Asiah
Crapp!!
Nak terpisah roh dari badan bila mendengar sebaris nama yang meniti di bibir nendanya. Nuh geleng kepala dibuatnya.
"Cik bunga tolong aku cik bunga"- Nuh
"Satu malam RM500 apa macam? Setuju pak dato'?"-Nur Calla
Nak taknak, Nuh terpaksa bersetuju.
Namun satu hal sudah selamat, timbul lagi satu hal pula. Itulah pepatah dah cakap terlajak perahu boleh diundur, terlajak kata besar masalahnya.
"Nuh tak boleh nikah dengan Maleeka..."
"Kalau susah sangat dato' nak deal dengan nenda, kita cer-"
"Diamlah! Jangan cakap pelik-pelik lagi!"