PARIS! *Chapter1*
  • Reads 22
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 22
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published Apr 29, 2015
Rachel Dan Shannon bersahabat sejak mereka SD. Rachel anak yang baik, sopan , dan ramah. Begitu juga dengan Shannon. Rachel mempunyai cita-cita untuk keliling dunia. Menurut ia keliling dunia merupakan hal yang menyenangkan. Sedangkan Shannon sangat menyukai mempotret sesuatu hal. Ia mempunyai cita-cita photographer
~ΠΠΠ~ΠΠΠ~ΠΠΠ~
Hari Minggu pagi, Rachel mengajak Shannon pergi untuk refreshing.Rachel mengajak Shannon ke Pantai. Shannon selalu membawa camera SLR-nya itu untuk mempotret . Rachel memesan papan selancar , lalu ia menyuruh Shannon untuk mempotret Rachel saat surfing.
~ΠΠΠ~ΠΠΠ~ΠΠΠ~
Setelah surfing Rachel dan Pemotretan Rachel selesai , Shannon membeli makanan di restaurant depan pantai. Sambil menunggu , Shannon bercakap-cakap."Gimana kalo bulan Juli mendatang kita ke Paris?" Tanya Shannon . "Eummm , ke Paris ? pemotretan lagi?" Tanya Rachel.  "Iya , selain pemotretan kita ke Menara Eifell". Jawab Shannon . "Wahhh , Menara Eifell?" Tanya Rachel . "Iya , mau gak?"kata Shannon
All Rights Reserved
Sign up to add PARIS! *Chapter1* to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Fiction -sungjake✔ cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [PO] cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.