. Saint, yang lebih suka menyendiri dan menghindari kedekatan dengan orang lain karena masa lalu yang penuh luka, bertemu dengan Shin, seorang pemuda yang ceria dan gigih. Shin, meskipun sering ditolak, tetap setia berada di sisi Saint, mencoba membangun hubungan yang lebih dalam tanpa memaksakan diri.
Melalui kebersamaan mereka yang sederhana-seperti duduk bersama di perpustakaan atau berjalan di taman-keduanya mulai saling memahami tanpa perlu banyak kata. Saint, yang awalnya menutup diri, perlahan mulai merasakan kenyamanan dalam kehadiran Shin, meskipun masih diliputi rasa takut akan kehilangan dan keterbukaan yang bisa menyakitkan. Sementara itu, Shin terus berusaha tanpa menyerah, percaya bahwa waktu dan ketulusan dapat meruntuhkan tembok yang dibangun Saint.
~untuk mengetahui kelanjutan nya baca yuk cerpen ini~