Aku adalah Aina,
Sebuah nama di antara sunyi,
Dalam tawa yang kusulam rapi,
Ada rahasia yang kutitipkan pada pagi.
Hatiku, layaknya puisi tak berujung,
Menyimpan kata yang tak pernah tersusun,
Antara cinta yang tak terbalas,
Dan harapan yang perlahan kandas.
Ada hari-hari di mana aku bertanya,
Mengapa rindu terasa begitu jauh?
Mengapa bahagia sering tertinggal,
Saat aku mengejarnya dengan langkah yang kaku?
Namun di antara patah,
Ada lentik harapan yang perlahan tumbuh,
Aku belajar menerima diri,
Menemukan makna di setiap sunyi.
Ini adalah cerita tentang perjalanan,
Bukan sekadar menemukan cinta,
Tapi bagaimana aku, Aina,
Belajar mencintai hatiku yang rapuh,
Dan berdamai dengan lukaku yang tak lagi biru.
Harapan,
Satu kata yang menguatkan nadi
Membuncah bahagia dalam pikir
Menuntun diri dan jiwa
Pada kehidupan yang diinginkan
Yang menguatkan langkah
Untuk selalu bisa seperti itu
Dalam keberkahan
Dalam ketulusan
Dalam keikhlasan