17 parts Ongoing Mature[ Fanfiction ]
~
"Sekali tertuduh, tetap tertuduh."
Tubuh ringkih penuh baretan luka tak kasat mata itu disuruh berdiri tegap diantara pecahan kaca berdarah, dibuat kokoh bak batu karang meski daksanya berkali-kali tumbang. Kegilaan dunia yang fana selalu menghantam, menciptakan lara yang amerta. Tidak peduli bagaimana kacaunya kondisi dirinya, tidak mengurus bagaimana hancurnya mental, ia tetap melangkahkan kaki penuh besitan itu menuju pada cahaya rasa. Berharap, bahwa ini semua hanya mimpi buruk dan bukan petaka sungguhan.
Benar kata orang, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Awalnya, Gempa berpikir itu hanyalah kiasan semata, namun ternyata tidak. Ia merasakannya secara langsung. Dia ingat bagaimana tubuhnya dihadapkan dengan berbagai cacian maki, serta hantaman fisik yang bukan main sakit. Berkali-kali mencoba menjelaskan, namun mereka enggan mendengarkan. Bahkan, orang orang yang awalnya bisa Gempa percaya akan selalu ada, justru menjadi oknum yang menoreh luka bernanah paling dalam.
"Kak, mau sampai kapanpun, aku tetap adikmu, 'kan? Utuh ataupun cacat, sehat ataupun tidak, kita akan tetap menjadi keluarga, iya 'kan, Kak?"
"Bahkan sampai kau menjadi bangkai sekalipun, kau tetap bukan siapa-siapa di dalam hidupku, Gempa. Ingatlah, bahwa kau itu hanya benalu hidup yang menyusahkan semua orang!"
~
• Angst, thriller, mental illness, criminal act
• 15+
• Kata kasar/frontal bertebaran (tidak untuk di tiru)
• Just Fanfic
• Bahasa baku
©Zh1ell0uZa_