Bandung bukan sekadar titik di peta.
Ia adalah tempat di mana waktu terasa melambat,
dan hati tak pernah benar-benar bisa pergi.
Di setiap sudutnya-dari jalanan Dago yang dingin hingga kafe kecil di sudut Braga-
ada cerita yang pernah hidup,
tertawa yang pernah pecah,
dan tatapan yang pernah saling mengikat dalam diam.
Langit Bandung menyimpan rahasia pertemuan,
hujannya pernah jadi saksi perpisahan,
dan malam-malamnya memeluk rindu yang tak berani diucapkan.
Ada tempat-tempat yang kini tak lagi sama,
tapi tetap membawa kenangan yang utuh.
Wajah-wajah lama mungkin sudah hilang dari pandangan,
tapi masih tinggal dalam ingatan.
Jika kau pernah jatuh cinta di Bandung,
kau tahu, rasa itu tak benar-benar hilang.
Ia hanya bersembunyi di antara aroma kopi,
dan lagu-lagu lama yang kadang terdengar dari jendela terbuka.
Ingin tahu ceritanya?
Tentang cinta, kehilangan, dan segala yang pernah tumbuh di bawah langit Bandung?
Baca kisahnya di sini,
karena setiap huruf adalah jejak dari hati yang tak pernah benar-benar pulang.