Johanna Hoffmann mengalami krisis setelah dia menginjakkan kaki kembali ke kota kelahirannya, Kazvorka. Dia diuntit, kamarnya diterobos masuk oleh orang-orang tidak dikenal, diancam dengan bahasa yang tidak dia mengerti, hingga harus merelakan puluhan ribu rublenya dicuri. Tidak cukup sampai di sana, nyawanya juga harus dipertaruhkan saat orang-orang tidak dikenal menembakkan hujanan peluru di dalam flat sederhana miliknya. Dalam pengejaran orang-orang tidak dikenal itu, Mikhail Petrov muncul menyelamatkannya. Ia adalah seorang pengembara, orang gila berbahaya yang pergi dan menghilang seenaknya, dan kabar buruknya, ia adalah satu-satunya pria yang pernah Johanna kencani selama seumur hidupnya.
Terjebak di musim dingin yang panjang, rel kereta yang tak berujung, dan bilik kereta api murah yang sempit dan dingin-Johanna harus bersabar menghadapi sisi lain Mikhail Petrov yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya, demi hidup dan keselamatan nyawanya.
"Lima belas hari. Hanya lima belas hari ke Varnask. Setelah itu, kau tidak perlu melihat wajahku lagi, Joha."
Demi Tuhan, Johanna rasanya mau gila.