Kita pernah menjadi kisah panjang yang terukir dalam hati.
Kita jalani bersama, saling berbagi tawa dan air mata. Namun, seperti dua api yang terlalu panas, ego kita yang tinggi dan pemikiran yang masih muda membuat kita terpisah. Aku memilih dunia yang penuh dengan buku dan organisasi, seolah itu dapat menyembunyikan setiap jejakmu. Mungkin kamu pun begitu, sibuk mengejar impianmu di luar sana. Bedanya, kamu menemukan cinta baru yang memberi warna dalam harimu, sementara aku hanya terjebak dalam kenangan kita yang tak pernah hilang.
Hari-hari berlalu, dan di tengah ruang kosong yang kita ciptakan, takdir memutuskan untuk mempertemukan kita lagi. Namun, pertemuan itu tak semudah yang kita bayangkan. Kita bertengkar, perasaan terluka, dan kesalahpahaman menyelimuti kita, terutama tentang cinta barumu yang ternyata tak pernah benar-benar menggeser tempatku di hatimu. Aku tahu, di dalam hatimu, ada ruang yang tak pernah tertutup untukku. Aku tahu, setiap langkahmu, setiap detik yang berlalu, selalu dibayangi kerinduan yang tak pernah padam.
Kini, kita kembali, lebih dewasa dan lebih bijaksana. Kali ini, bukan untuk mengulang luka lama, tapi untuk merajut kembali benang-benang cinta yang selalu ada di antara kita.
Niat hati mau nongkrong bareng keempat temannya, Seno malah mendapat pemandangan yang bikin sakit hati. Berujung Seno galau, bukannya dapat semangat Seno malah disuruh mundur sama keempat temannya. Sialnya lagi saat beli cilok didekat taman Seno melihat perempuan yang sangat ia rindukan lagi berduaan didalam mobil bersama pria asing.
Beberapa kejadian dalam satu malam.