28 parts Ongoing Nafisa dan Naura adalah anak kembar-lahir dari rahim yang sama, dibesarkan di rumah yang sama, tapi tumbuh di dunia yang terasa sangat berbeda. Naura selalu menjadi bintang keluarga: aktif, ramah, dan selalu jadi kebanggaan Mamah. Sedangkan Nafisa... hanya menjadi pelengkap. Sekuat apapun ia mencoba, prestasinya tak pernah cukup berarti dibandingkan saudaranya.
Nafisa diam. Bertahan. Menerima peran sebagai bayangan, hingga satu titik meledakkan segalanya: ketika Naura diizinkan sekolah ke Bandung, sementara Nafisa dilarang ke Malang-padahal itu adalah impiannya sendiri. Di balik luka yang tak terlihat, Nafisa mencoba tetap kuat, meski sempat jatuh dan menyakiti dirinya sendiri.
Tapi di tanah rantau yang jauh dari bayangan Naura, Nafisa mulai menata ulang hatinya. Ditemani oleh sosok-sosok baru yang tulus menerimanya, seperti Kak Kemilau dan Kak Viera, Nafisa belajar menyembuhkan luka, mengenali dirinya sendiri, dan berdiri tanpa perlu bayangan siapa-siapa.
"Saat dunia tidak berpihak kepada ku, tetapi aku harus tetap hidup."
Kalimat itu bukan hanya pengingat-itu adalah napas Nafisa. Sebuah pengakuan bahwa dalam sepi dan luka, ada kekuatan untuk tetap melangkah.