Cerita ini tentang Baskara. Ia lahir di keluarga yang bekerja untuk pemerintah, hidupnya menjadi mahasiswa masih baik-baik saja. Semua kebutuhannya terpenuhi karena Ia adalah anak tunggal. Namun, semua itu berubah ketika gerakan reformasi dimulai. Teman-temannya yang dulu sibuk membahas soal dosen yang pelit untuk memberikan nilai, sekarang lebih sering membahas soal perubahan yang harus terjadi di negeri ini. Baskara yang saat itu masih mahasiswa, Ia bingung harus melangkahkan kakinya kemana. Ia tidak ingin mengecewakan orangtuanya yang merupakan orang pemerintah, namun membiarkan dirinya duduk termenung melihat teman-temannya berjuang juga bukan hal yang bagus. Di satu sisi, ia ingin ikut menyuarakan perubahan. Di sisi lain, ada rasa takut akan konsekuensi yang mungkin terjadi. Gemuruh suara hati dan logika kini bertarung dalam dirinya. Akankah ia mengambil langkah berani, atau tetap berada dalam bayang-bayang keraguan? *Cerita ini fiktif belaka dan murni karangan dari author! Happy reading!!!All Rights Reserved
1 part