"Nduk, kamu cantik"
Puji umi yang membuatku malah semakin menunduk, aku senang. Beliau memperlakukan ku seolah memang dari awal akulah pengantin wanita itu, seolah tidak ada kejadian 9 hari lalu.
************
"kamu tidur di kasur sendiri dulu ya, aku belum biasa"
Aku terdiam,ucapan Gus Faiq terdengar masuk akal.
"Biar aku di sofa"
*********
Aku akhirnya menjadi pemenang.
Tapi, Saat malam menjelang pagi. saat aku hendak membangun kan suamiku untuk solat tahajud, ku dengar igauannya.
"RAN.."
Aku mengernyit, mencoba mendengar ucapan tak jelas yang terucap di bibir Gus faiq.
"Pripon ran?"
Deg.
Seketika dada rasanya sakit, reflek mundur beberapa langkah dari tempatku Jongkok di samping sofa tidurnya.
Bahkan di malam setelah pernikahannya, wanita lain yang menemaninya di mimpi.ia menyebutkan nama mbak Rani dalam igauannya!
°°°°°°°°°°°°°°
Gus, apakah aku akan tetap jadi pemenang? Atau hanya sekedar wanita yang akan mengisi sebagian memorimu karena bukan aku tapi dia yang seharusnya memiliki mu?