Pada kenyataannya, benang merah tak kasat mata itu telah terjuntai sejak puluhan tahun yang lalu. Entah sedalam apa hati ini pernah menjatuhkan diri pada sosokmu, entah semenyedihkan apa kisah yang terjalin dahulu, sampai-sampai Tuhan berikan kita satu kali lagi halaman baru. Untuk rajut kembali cerita lama yang terkubur sejarah, untuk bangkitkan lagi 'cinta' yang dahulu pernah kita utarakan lewat asa tanpa usaha.
'Saya, Naranaya Amartya, bersumpah akan selalu jatuh pada kakimu dan bersimpuh atas hatiku yang akan selalu mencintaimu Van Ankaren Julian Langenberg, meskipun raga ini hancur diatas tanah, meskipun jiwa ini mati beribu-ribu kali. Tidak peduli apakah saya Naranaya atau Ukiyo, dan apakah kamu Julian atau Hakim, saya selalu memilih kamu.'
'Dan saya, Van Ankaren Julian Langenberg, berjanji akan selalu hadir disisi kamu, merengkuh jiwa rapuhmu yang telah dihancurkan bumi berkali-kali, menjaga kamu disaat hidup dan mati, atas dasar cinta yang abadi, saya lakukan. Tidak peduli apakah saya Julian atau Hakim, dan apakah kamu Naranaya atau Ukiyo, saya selalu mencintai kamu.'
-Sumpah abadi, December 2024
"Karenamu aku tau bagaimana rasanya merindu yang tak dapat aku lepas lagi" -Rafa Evano Daviandra-
Berawal dari niat mereka yang hanya ingin merakit kebahagiaan bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka menjadi saling mengisi untuk satu sama lain. Mereka begitu berarti, sampai rasanya jika tidak bersama, maka mereka pasti tidak akan bisa menjalani kehidupan mereka.
Banyak derita yang mereka lalui, namun mereka tidak pernah saling meninggalkan. Bahkan sampai saat mereka tidak bisa bertemu lagi di dunia, mereka tetap saling mencintai layak semestinya. Kedua insan ini mampu membuktikan apa makna dari cinta abadi yang sesungguhnya, meskipun awalnya mereka tak mempercayainya.
"Kisah kita tidak akan pernah bersambung. Namun cintaku padamu tidak akan pernah berujung." -Adira Arabella Chalinda-