Arland tumbuh dengan luka emosional yang dalam. Sejak kecil, ia merasa kehilangan kasih sayang seorang ibu yang sangat berarti baginya. Ibunya meninggal ketika Arland masih sangat muda, dan dalam keputusasaannya, ayahnya malah menyalahkan Arland atas kematian sang ibu.
Ayahnya menganggap Arland sebagai penyebab kematian ibunya, meski kenyataannya itu adalah kecelakaan yang tidak bisa diprediksi. Ayah Arland menjadi dingin dan semakin menjauh, merendahkan Arland di setiap kesempatan, membuatnya merasa terisolasi.
Tanpa kasih sayang dan perhatian dari orang tua, Arland tumbuh menjadi sosok yang keras dan cenderung menutup diri. Dia membenci cinta, merasa bahwa cinta hanya akan membawa rasa sakit, seperti yang ia alami dengan kehilangan ibunya dan hubungan yang hancur dengan ayahnya.
Dengan hati yang terluka dan penuh kebencian terhadap cinta, Arland lebih memilih menjalani hidup dengan menjaga jarak dari orang lain, terutama dalam hal perasaan.