Di sebuah negeri yang dihiasi dengan keindahan alam dan kekayaan budaya, Serenite berdiri megah sebagai simbol kedamaian dan kemakmuran. Namun, di balik megahnya tembok-tembok istana, tersembunyi cerita tentang kekuasaan yang direnggut, ambisi yang membutakan, dan hati-hati yang terluka.
Ratu Valerie, kecantikannya yang penuh tipu daya, pernah memerintah Serenite dengan tangan besi, mencengkeram rakyatnya dalam penderitaan. Namun, dari reruntuhan kerajaan yang hampir runtuh, seorang pemuda bangkit dengan keberanian yang lahir dari kesakitan-Javiete, seorang putra mahkota yang sejak kecil tinggal di pengasingan dan tak pernah menginjak tanah kampung halamannya.
"Cahaya Serenite tidak boleh padam," itulah pesan terakhir sang raja sebelum kerajaan ini terjebak dalam konflik yang tak berkesudahan. Dengan hati yang diliputi cinta untuk rakyatnya dan dendam kepada mereka yang merampas kedamaian Serenite, Javiete bersumpah untuk mengembalikan kejayaan negerinya, meski harus mengorbankan segalanya.
Tetapi perang tidak hanya meninggalkan luka di medan pertempuran. Setiap langkah yang diambil Javiete membawa kehilangan dan penderitaan yang tak terelakkan. Dalam kegelapan itu, ia menemukan cahaya kecil-Natria, seorang wanita yang kehadirannya menjadi penopang di tengah kekacauan, membawa harapan baru di saat harapan hampir padam. Bersama Natria, Javiete menemukan kekuatan untuk melawan musuhnya, dan juga menemukan keberanian untuk membuka hatinya kepada cinta yang sejati.
Namun, takdir tidak pernah mudah bagi mereka yang berjuang demi keadilan. Dari pertempuran yang mengerikan hingga konspirasi istana yang mematikan, Javiete dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit: apakah ia akan melindungi rakyatnya dengan mengorbankan orang-orang yang ia cintai? Atau akankah ia menyerah kepada keputusasaan yang mengintainya di setiap langkah?
Di tengah semua itu, sebuah pertanyaan terus menggema: Apakah cahaya Serenite cukup kuat untuk bertahan di tengah kegelapan yang menghantui?
Haga jadi ayahh??
[KARYA AKU ASLI YA. BUKAN TERJEMAHAN]
Haga tadinya adalah seorang laki-laki biasa yang bekerja keras sedari remaja untuk menghidupi dirinya dan adiknya.
Namun, sekarang Haga malah bertransmigrasi ke novel yang sering dibaca oleh adiknya. Yang lebih buruknya lagi peran Haga adalah seorang ayah yang sering mabuk-mabukan, memukuli orang, bermain dengan banyak wanita, dan melakukan kekerasan. Ditambah lagi, ia harus menjadi seorang ayah dari kedua anak kembar yang di masa depan akan menjadi antagonis dalam novel tersebut.
Ini seriusann???
-Haga
****
Ayah" suara anak kecil membangunkan Haga yang sedang tertidur.
"Ayahh" panggilnya lagi membuat Haga merasa risih.
"Ava lapar, ayah" suara anak kecil itu masih memenuhi telinga Haga.
"Kalo laper masak lah" Haga yang tadinya masih tertidur dalam posisi telentang, langsung membalikkan badannya hingga memunggungi asal suara.
"Tapi nggak ada makanan yang bisa dimasak, Ayah. Kian butuh makan, badannya panas"
"Ayah, Ava mohon. Kian sakit. Harus makan"
"Ayah" tidak henti-hentinya anak kecil itu menganggu Haga.
Haga tadinya merasa risih dan kesal karena tidurnya diganggu. Namun, tak lama ia merasakan ada hal yang aneh.
'Ayah??'
Mengapa ada yang memanggilnya ayah? Mana mungkin adiknya memanggil dirinya ayah 'kan.
Menyadari keanehan itu, Haga langsung membuka matanya.
Ia dapat melihat seorang anak kecil perempuan dengan badan yang sangat kurus dan tubuhnya penuh luka. Rambut panjangnya yang berwarna pink bergelombang juga terlihat kusut tidak beraturan.
"Kamu.... siapa?"
⚠️ Warning ⚠️
- Slow update
- Buat yang mau plagiat, hushhhh sana jauh-jauh, pergi dari sini