Raquel duduk di bangku taman kampus, menatap langit yang mulai gelap. Festival musik udah selesai, suara tepuk tangan dan sorakan masih terdengar dari aula utama. Kenan datang dengan santai, menjatuhkan diri duduk di sampingnya sambil menyeruput minuman kalengnya.
"Lo sadar nggak sih, kita dari awal tuh kayak Tom & Jerry?"
Raquel nyengir sambil melipat tangan di dada. "Yaelah, nggak ada perumpamaan lain yang lebih keren apa?"
"Nggak ada. Soalnya emang bener, tiap hari ribut, tiap hari debat, tapi ujung-ujungnya deket juga."
Raquel menghela napas sambil nendang-nendang batu kecil di bawah kakinya. "Yaudah sih, kalau lo mau ngaku suka, ngomong aja. Nggak usah muter-muter pakai analogi kartun segala."
Kenan melirik Raquel dengan senyum tipis. "Lo baper ya?"
Raquel mendelik. "Ya nggak lah! Gue cuma capek pura-pura nggak ada apa-apa."
Kenan tertawa dengan santainya narik tangan Raquel dan menggenggamnya. "Oke, gue suka lo. Udah dari lama, cuma seru aja ngeliat lo sotoy tiap hari."
Raquel terdiam sebentar, tapi ujung-ujungnya malah ketawa. "Anjir, gue kira lo bakal lebih romantis dari ini."
"Udah bagus gue ngomong langsung, biasanya mah gue biarin lo nebak-nebak sendiri."
Raquel menggeleng sambil ketawa. "Yaudah, deal. Kita jadian, tapi dengan syarat."
Kenan menaikkan alis. "Syarat apaan?"
Raquel menyeringai. "Lo harus berhenti jadi anak basket yang males rebahan, dan mulai lebih sering nemenin gue ke kafe."
Kenan mendesah dramatis. "Gila, ini deal atau perbudakan?"
Raquel tertawa. "Terserah. Mau ambil atau enggak?"
Kenan menatapnya sebentar, lalu nyengir. "Yaudah, ambil lah. Kalau enggak, ntar ada cowok lain yang masuk, kan ribet."
Gama, pemuda 16 tahun, dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang keras dan kejam. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika menemukan surat yang mengungkapkan kebenaran: dia bukanlah anak kandung mereka. Ditinggalkan begitu saja, Gama merasa terpukul dan bingung.
Kemudian, seorang pria misterius datang menjemputnya, mengklaim akan membawanya kepada keluarga kandungnya yang sebenarnya. Gama juga mengetahui bahwa dia memiliki saudara kembar. Apakah dia akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian di keluarga barunya, ataukah luka masa lalunya terlalu dalam untuk disembuhkan?
....
"Gua Abang Lo, Gam." -Garda
"Jangan sentuh gua!" -Gama
🐨🐨
[BELUM REVISI!]
#PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!
#Karya ini murni hasil pemikiran saya sendiri...
#Bila ada kesamaan nama tokoh Dll itu murni ketidak sengajaan...
#Masih banyak Typo mohon maaf
By:El
Publish:7/12/24
Ending: