Adam, seorang pemuda berusia 22 tahun, tumbuh dalam keluarga yang penuh masalah. Ayah dan ibunya pedagang pinggir jalan, sementara keempat kakak perempuannya menghadapi masalah rumah tangga dan profesi yang merendahkan diri. Hidup dalam ketidakpastian ini meninggalkan trauma mendalam dalam diri Adam, yang juga berjuang dengan identitas seksualnya sebagai seorang gay. Setelah menjadi korban kekerasan dalam hubungan sebelumnya, ia merasa dunia berbalik melawannya dan memutuskan untuk membalas dendam pada takdirnya.
Segalanya berubah ketika Adam bertemu dengan Runo, seorang pria berusia 40 tahun yang penuh kebijaksanaan dan kebaikan. Meskipun hubungan mereka dimulai dari cinta satu malam, keduanya semakin dekat, dan Runo menawarkan kesempatan kerja yang membuka harapan bagi Adam. Namun, kehadiran Niko, teman dekat Adam, menciptakan ketegangan dalam hubungan mereka. Niko yang menyimpan perasaan lebih terhadap Adam membuat Adam bingung antara persahabatan dan cinta.
Cemburu mulai merusak hubungan mereka, dan Runo, yang merasa tertekan, melarikan diri ke klub malam, di mana ia bertemu dengan seorang pria asing. Perselingkuhan itu menjadi titik balik yang menguji hubungan mereka. Adam pun dihadapkan pada kenyataan bahwa hubungan mereka tidak sempurna.
Meskipun ada luka dan pengkhianatan, Adam dan Runo berusaha memperbaiki hubungan mereka. Adam belajar memaafkan dan menerima dirinya, sementara Runo berjuang untuk membuka hatinya dan memperbaiki kesalahannya. Akhirnya, Adam memutuskan untuk menerima takdirnya dan menulis ulang kisah hidupnya, dengan langkah penuh harapan dan cinta.
Cerita ini menggambarkan perjalanan Adam dalam mencari kedamaian dan kebahagiaan sejati, baik dengan dirinya sendiri, dengan Runo, maupun dengan keluarganya yang mulai menerima dan mendukungnya. Cinta dan kebahagiaan sejati tidak datang dengan mudah, tetapi melalui perjuangan, pengorbanan, dan kemampuan untuk memaafkan.
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.