Divsy, seorang siswi pendiam dan cenderung menjaga jarak dari keramaian, terbiasa menyembunyikan perasaannya sebagai anak tengah yang sering merasa terlupakan. Kehidupan sekolahnya yang tenang terusik oleh kehadiran Fahri, cowok tengil dengan senyum ceria yang selalu menjadi pusat perhatian.
Di balik tingkahnya yang berisik, Fahri menyimpan rahasia: tawa dan candaannya hanyalah topeng untuk menutupi kehampaan sebagai anak tengah yang haus akan perhatian. Divsy, yang awalnya hanya mengamati dari jauh, mulai memahami luka di balik senyum ceria Fahri.
Namun, sikap dingin Divsy justru membuat Fahri semakin berusaha mendekatinya. Sementara itu, Divsy berjuang melawan ketakutannya untuk membuka hati, takut terjebak dalam lingkaran drama Fahri yang sering melibatkan banyak gadis.
Ketika senyum Fahri mulai memudar dan kebahagiaannya tampak semakin rapuh, Divsy dihadapkan pada pilihan: apakah ia akan tetap menjaga jarak, atau memberanikan diri untuk menjadi seseorang yang benar-benar peduli?
kisah ini tentang keberanian untuk menghadapi luka, belajar memahami diri sendiri, dan menemukan arti perhatian yang sesungguhnya dalam perjalanan apakah mereka saling bisa menyembuhkan?