"Bagaimana rasanya hidup tanpa rasa sakit... tetapi justru perlahan menuju kematian?"
Aku Evelyn, gadis tanpa rasa sakit. Seberapa hancur tubuhku, aku tak pernah tahu bagaimana rasanya nyeri. Tulangku bisa retak, kulitku bisa lebam, tapi semua itu tak berarti apa-apa. Namun, hati... itu berbeda. Luka di tubuhku tak terasa, tapi luka di dalam sini-di tempat yang tak terlihat-terus menganga tanpa henti. Aku mungkin kebal terhadap rasa sakit fisik, tapi tidak dengan kesepian, penyesalan, dan rasa tak diinginkan.
Karena ternyata, ada hal yang nggak lebih menyakitkan daripada tubuh yang remuk-hati yang perlahan hancur tanpa pernah bisa sembuh.
"Aku sudah mati, tapi tubuhku tidak di kuburkan karena masih bernyawa."
----
Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi belaka. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, atau kejadian, itu hanyalah kebetulan semata. Tidak ada maksud untuk menyinggung pihak mana pun.
Cover by: canva