Alsa, seorang siswi SMA biasa, diam-diam mengagumi sosok Arka, kakak kelas yang nyaris sempurna di matanya. Pintar, bijaksana, dan selalu ramah kepada siapa saja. Arka seperti mentari yang memancarkan cahaya bagi semua orang di sekitarnya. Kekaguman Alsa bukan sekadar suka; Arka menjadi motivasi hidupnya. Karena Arka, Dhia mulai berani bermimpi lebih besar, memperbaiki dirinya, dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Namun, di balik semangatnya untuk terus maju, Alsa sadar ada satu hal yang tidak pernah ia yakini: apakah ia pantas berdiri di sisi Arka? Apalagi ketika ia tahu bahwa ada banyak orang yang mengagumi sosok Arka, jauh lebih baik darinya.
Di tengah perjuangannya, Alsa dihadapkan pada kenyataan bahwa terkadang, kekaguman tidak selalu harus berujung kepemilikan. Tetapi, apakah takdir akan memberikan keajaiban bagi Alsa? Atau, Arka hanya akan menjadi sosok yang ia kenang sebagai alasan ia berubah?
"Aku belajar bahwa tidak semua kekaguman harus berujung pada milik, kadang hanya cukup menjadi alasan untuk berubah menjadi lebih baik."
-Zafalsha Reya Nadheefa
Niat hati mau nongkrong bareng keempat temannya, Seno malah mendapat pemandangan yang bikin sakit hati. Berujung Seno galau, bukannya dapat semangat, Seno malah disuruh mundur sama keempat temannya. Sialnya lagi, saat beli cilok didekat taman Seno melihat perempuan yang sangat ia rindukan, lagi berduaan didalam mobil bersama pria asing.
Beberapa kejadian dalam satu malam.