Apakah anakku setuju?
  • Reads 23
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 23
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published Dec 10
1 new part
Nama ku Kim jiwoong. Aku duda anak 1. istriku telah meninggalkan aku semenjak anakku berumur 2 tahun. Karena kecelakaan.

Hingga dia datang dalam hidupku. Namun aku ragu apakah anakku setuju.

Aku berusaha sekuat tenaga untuk menutupi rasa ini. Dia terlalu baik. Terlalu indah untuk kumiliki.

Dia mungkin hanya bersimpati padaku. Karena aku duda anak satu. Dan membesarkan anakku sendiri.

Putra tampankku. Anak baik. Anak penurut. Tidak pernah berkeluh kesah. Aku sedikit khawatir akan hal itu. Sulit memang seiring berjalan waktu.

Keremajaannya. Kedewasaannya. Membuatku sedikit khawatir.

Hingga dia datang untuk memgajakku menikah. Apakah anakku akan setuju?
All Rights Reserved
Sign up to add Apakah anakku setuju? to your library and receive updates
or
#24zhanghao
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
antagonis wife [TERBIT] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.