Karena kepengin tiket konser Muse, Nadya sampai merengek-rengek di pohon eucalyptus belakang sekolah.
Nadya hampir nangis, cewek itu sampai menelungkupkan kepalanya.
Akan tetapi, ketika Nadya mengangkat kepalanya lagi, Nadya melihat sosok cowok ganteng di depannya.
Bukan, cowok itu bukan orang asing.
Cowok itu adalah Aldo Nugraha, Ketua OSIS sekaligus teman sekelas Nadya yang pinter, ganteng, dan macho.
Cuma satu hal yang ditanya Aldo. "Kamu mau tiket konser Muse?"
"Iya," ujar Nadya, masih dengan wajah manyunnya.
"Aku punya satu tiketnya," ujar Aldo. "tapi, kamu yakin?"
"Yakin kenapa?" tanya Nadya bingung.
"Ada perjanjiannya."
"Hah?" Nadya mengernyitkan dahi. Perjanjian apa?
Ah, bodo amat dah! Yang penting Nadya bisa dapat tiketnya!
"Oke oke, gapapa! Apa aja perjanjiannya asal aku dapet tiketnya," ujar Nadya sembari mengangguk yakin. Habisnya, dia nge-fans banget sama Muse!
"Oke. Perjanjiannya itu..." ujar Aldo, matanya menatap Nadya dengan menerawang. Aldo pun tersenyum manis, lalu cowok itu melanjutkan,
"Kamu jadi pacar aku."
******
Buku ini sudah diterbitkan pada tahun 2018 dan masih tersedia di Google Play Books.
Arura Qirani terlambat untuk tahu, bahwa selama ini semua usahanya untuk mendapatkan hati sang suami Reygan telah sia-sia sejak awal. Mungkin saja kalau saat itu ia tidak memaksakan dirinya untuk memiliki Reygan, Arura tidak akan kehilangan hal yang paling berharga di hidupnya.
Lalu, di suatu pagi, Arura terbangun di umur 17 tahun. Jauh sebelum kejadian menyakitkan tersebut terjadi.
"Mas Rey, aku baru aja keguguran."
Highnest rank:
#1 in teenlit (12/5/22)
#2 in antagonis (7/5/22)
#1 in cold (11/6/22)
#1 in brokenheart (13/5/22)