"Dari suatu, hal yang membuat kita dekat dan saling melengkapi. Sedikit bersalah, namun itu setara dengan kita yang tersakiti."
Dalam kota kecil yang selalu diselimuti langit mendung, Aleandra menjalani keseharian yang penuh perjuangan, merawat ibunya yang sakit parah, dan menyembunyikan perasaannya terhadap Hanindya, sosok gadis ceria yang membawa secercah warna di dunianya yang abu-abu. Namun, kehidupan Aleandra dan Hanindya bukanlah dongeng yang indah. Mereka sama-sama memikul luka keluarga, masa lalu yang rumit, dan ketidakpastian masa depan.
Ketika takdir mempertemukan mereka dalam kejadian-kejadian tak terduga, keduanya mulai menemukan kenyamanan dalam kebersamaan. Namun, cinta tidak datang tanpa pengorbanan. Aleandra harus menghadapi kerapuhan dirinya, sementara Hanindya dihantui ketakutan akan luka yang bisa ia sebabkan. Di tengah badai keluarga dan cinta, mampukah keduanya bertahan, atau takdir akan memisahkan mereka di persimpangan jalan?
"Abhipraya" adalah kisah tentang keberanian mencintai di tengah rasa sakit, menemukan kebahagiaan dalam hal sederhana, dan melangkah ke masa depan dengan penuh harapan.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan