Anne: "Aku selalu merasa seperti harus mengorbankan diri untuk orang lain... aku takut jika aku membuka hatiku, aku akan merusaknya. Aku tak ingin kamu terluka karena aku."
Jayden: "Kamu tidak perlu mengorbankan dirimu, Anne. Tidak perlu merasa kamu harus melakukannya sendirian. Aku ada di sini, untuk mendukungmu-terlepas dari apa yang akan terjadi kedepannya dan apa yang sudah terjadi sebelumnya."
Pengorbanan bukan hanya tentang pangkat, jabatan, atau wewenang yang dimiliki seseorang, melainkan lebih dalam lagi, yaitu tentang kasih yang tulus, pengorbanan yang sejati, dan rasa keadilan yang mendalam.
Pangkat, jabatan, dan wewenang memang memberikan kekuasaan dan tanggung jawab, namun esensi sejati dari pengorbanan terletak pada kemampuan untuk memberikan tanpa mengharapkan balasan, mengorbankan kepentingan pribadi demi kebaikan orang lain, dan berjuang untuk keadilan meskipun seringkali menghadapi rintangan dan tantangan. Pengorbanan yang sesungguhnya mencerminkan niat dan hati yang tulus, bukan semata-mata karena kewajiban atau kedudukan yang dimiliki, melainkan karena adanya rasa kasih yang mendalam kepada sesama, dan komitmen untuk melakukan apa yang benar, tanpa mengenal pamrih.