One Year To Remember
  • Reads 419
  • Votes 64
  • Parts 2
  • Reads 419
  • Votes 64
  • Parts 2
Ongoing, First published Dec 11, 2024
Mature
2 new parts
Terlalu lama aku berusaha, terlalu banyak menjalin hubungan yang akhirnya berakhir dengan sia-sia, terlalu sering menjalin hubungan samar tanpa arah hendak kemana.

Lalu..

Entah darimana datangnya. Entah siapa yang memulai. Dia tiba-tiba masuk dalam kehidupanku dalam suatu kondisi tak terduga. Dia tiba-tiba menjadi penting dengan cara sederhana. 

Apakah ini akan jadi sakit juga pada akhirnya?

- Amara Hansika -
All Rights Reserved
Sign up to add One Year To Remember to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Rindu dalam Piring Seng by opicepaka
5 parts Ongoing
"Katanya, apa yang kita ingin kita makan, kadang mencerminkan apa yang kita ingin rasakan." Arum memeluk lututnya sendiri. "Kalian belajar teori kayak gitu juga?" Jari-jari Latif menyisir rambut ikal Sofa, rambut ikal yang mengingat Latif pada Ibu. "Memang kalau aku ingin manis, apa yang ingin kurasakan?" Dia tidak sempat ikut memandikan ibunya. Ketika dia datang, jasad telah siap diangkat ke masjid terdekat untuk disalatkan. Sampai saat ini, meski telah lewat tujuh hari, masih dirasakan beban di pundaknya dengan jelas ketika mengangkat keranda. Arum menatap Latif lama, mata hitamnya berkaca-kaca. "Bahagia." **** Dalam kehilangan yang mendalam, Bubur Merah sederhana terhidang dalam piring seng yang telah terkikis tepiannya. Hangat yang mengalir dari mulut hingga perut, memeluk jiwanya yang selama beberapa hari hampa. Manis yang terkecap lidah, memberi pertanda, dunia bukan hanya tentang getirnya duka. Sejak saat itu, makanan yang menjadi perlambang sosok ibu itu selalu memberi rasa nyaman dalam hati Latif. Rasa nyaman yang selalu terbetik bersama bayangan peri yang menabur bubuk ajaib hingga masakan itu tercipta. **** Arum terlalu sering menatap lautan hitam setelah berkutat belasan jam menyelesaikan ribuan hidangan untuk orang yang berpesta. Pemandangan kosong serupa hatinya yang tidak tahu apa inginnya. Dia rindu pada rasa hangat yang menjalar ketika masakan sederhananya mencipta senyum tulus berbalut syukur di wajah penikmatnya. Dia ingin kembali pada kompor minyak sederhana; air sumur pompa; pecahan beras, dan piring seng yang telah terkikis tepiannya.
You may also like
Slide 1 of 9
The Dirty Thirty cover
Sengkarut Asmara cover
Cinta yang Sederhana cover
My New Year's Eve cover
Romansa Merah Muda cover
APA KATA ORANG cover
ROM-COM (ROMANTIC COMA) cover
Heart of Home cover
Rindu dalam Piring Seng cover

The Dirty Thirty

6 parts Ongoing

Anak tengah, belum menikah, umur sudah tiga puluh tahun pula, apalagi namanya kalau bukan bencana. Milly pikir tahun ini di saat usianya menginjak kepala tiga, akan banyak hal-hal baik yang terjadi dalam hidupnya. Apalagi saat ia berhasil mewujudkan impiannya untuk mempunyai rumah sendiri. Namun ternyata, hidup tidak mungkin berjalan tenang tanpa masalah. Mulai dari hubungannya yang merenggang dengan pacarnya, hingga ayahnya yang tiba-tiba terkena penyakit jantung. Meskipun hubungannya dengan sang ayah tidak begitu baik, sebagai anak Milly harus tetap mengurus ayahnya. Siapa yang menyangka ketika ia sedang menemani ayahnya untuk kontrol rutin ke dokter spesialis jantung, ia bertemu kakak kelas yang dulu pernah membelanya ketika ia di bully saat SMA. Dan laki-laki itu adalah cinta pertama Milly.