seperti laut yang kehilangan ombak

Aishlynne Laenora, seorang wanita yang sejak usia 8 tahun harus tinggal di panti asuhan setelah dianggap sebagai aib oleh keluarganya. Luka-luka dari masa kecil yang penuh penolakan, kehilangan, dan impian yang terpaksa ia kubur demi bertahan hidup, masih membekas hingga kini.

Kini, Aishlynne tinggal di sebuah apartemen tua yang nyaris runtuh' tempat yang ia pilih karena tidak ada pilihan lain yang lebih baik. Pada usia 17 tahun, ia memutuskan meninggalkan panti asuhan, memulai hidup mandiri dengan bekerja sebagai karyawan di sebuah bar. Ia hanya bertugas sebagai pelayan sekaligus peracik minuman, meskipun ia sendiri bukan peminum.

Hari-harinya berlalu dalam rutinitas sederhana: bekerja, meracik minuman, lalu pulang ke apartemen kecilnya. Tapi malam itu berbeda...

Dalam perjalanan pulang, Aishlynne menemukan seorang pria tergeletak di pinggir jalan. Wajahnya babak belur, pakaiannya lusuh, dan tubuhnya terlihat begitu lemah,seolah ia sudah menyerah pada dunia.

Aishlynne mendekat, hatinya bercampur antara penasaran dan khawatir. "Hei... apakah kamu masih hidup?" tanyanya pelan.

Pria itu perlahan mendongak, matanya mencari sumber suara. Ketika pandangannya bertemu Aishlynne, ia terpaku. Di depan matanya berdiri seorang perempuan dengan kecantikan yang memancar, laksana bunga yang baru mekar di awal musim semi.

Apa yang akan dilakukan Aishlynne? Dan... siapa sebenarnya pria itu?