6 parts Ongoing Hampa, kata itu menjadi hal yang ada di benaknya setiap kali ia pulang ke 'rumah' miliknya. Tak ada niatan baginya, untuk sekedar membuat rumahnya lebih berwarna lagi.
Dunianya terasa hampa, setiap kali ia ingin mengeluh. Ia kebingungan, mencari tempat untuk bersandar, dan bercerita tentang hari-harinya yang sulit.
'Rumah' miliknya memang selalu berbeda, di sana sunyi. Di sana tidak terasa seperti ada kehidupan sedikit pun, hampa.
Bahkan 'rumah' yang dikatakan orang-orang sebagai tempat pulang itu, tak sama baginya. 'Rumah' yang dianggap sebagai dunia kasih sayang bagi orang-orang, juga tak sama baginya.
Semuanya bohong, semua tentang dirinya. Yang katanya menjadi kebanggaan bagi semua orang, tanpa ada kekurangan.
Berjuta-juta lara tak pernah absen dari dirinya, seakan-akan seperti tidak ada detik tanpa kebohongan baginya.
Sampai kapan, ia harus merasakan semua kesunyian ini? Kapan, kehampaan ini akan usai?
Di mana, ia bisa mengekspresikan dirinya, selayaknya remaja pada umumnya?