Di penghujung tahun, aku belajar merelakan yang tak lagi seharusnya kugenggam. Dalam perjalanan panjang penuh kehilangan, kerinduan, dan keikhlasan, aku menyadari bahwa mencintai dalam diam seringkali tak cukup untuk membuat seseorang tetap ada. Begitu banyak momen yang terlewat, kata-kata yang tak sempat terucap, dan perasaan yang tak lagi bisa dipertahankan.
Cerita ini adalah refleksi tentang menerima kenyataan, tentang mencintai tanpa berharap, dan tentang bagaimana waktu dengan sendirinya menghapus nama seseorang yang pernah sangat berarti. Melalui bab yang penuh makna, aku belajar bahwa terkadang, melepaskan adalah cara terbaik untuk mengikhlaskan. Hanya ada sisa waktu yang mengajarkan aku untuk menemukan kedamaian dalam diri sendiri.
Tentang seorang lelaki gila yang terobsesi dengan adik sepupunya sendiri.
17+
°°°
content warning: smoking, alcohol, abusive language, kissing, promiscuity, dark romance, criminal acts, etc.