"kenapa selama itu Sayang?,", Leon tak habis pikir.
Jihan menekuk jari kelingkingnya, sisa 9 yang berdiri, " 9 bulan dia mengandung Jihan, merelakan rahimnya untuk ditempati aku."
Jihan menekuk jari manis, tengah, dan telunjuk nya. "Dan 6 tahun dia merelakan rumahnya dihuni aku Pa. Aku ga ingin berhutang apapun dengan dia, Jihan akan memenuhi semua kebutuhan dia dan Alina selama 7 tahun, sisanya biarkan Alina yang meneruskan. Jihan juga bertekad nggak akan meminta bantuan siapapun untuk menghidupi mereka."
Bulir bulir bening luruh begitu saja, tanpa permisi. Perlahan bulir tersebut semakin deras, disertai isakan yang sesekali terdengar. Leon mengusap bulir bening dan menenangkan putrinya. Sakit hati Leon melihat Jihan menangis tak berdaya.
"Jihan bisa saja menyuruh Papa membiayai kehidupan mereka, dan pastinya Papa gak akan mengungkit ungkit bukan?."
Leon menggeleng, " Tentunya sayang."
Suara Jihan bergetar, jemarinya saling bertaut, " Jihan tau papa bisa, tapi Jihan nggak mau bergantung terus kepada papa. Sejak Jihan keluar dari rumah ini, Jihan melakukan semua hal yang Jihan bisa agar memenuhi kebutuhan orang yang menyiksaku, Jihan ingin kita impas Pa, tak ada yang namanya hutang budi. Jadi Jihan mohon, berhenti mengirim Jihan uang. Jihan nggak munafik Pa, terkadang Jihan ingin menggunakan uang itu."
Tubuh Jihan ditarik Leon untuk bersandar di dada nya, ia sungguh tak tau bahwa putrinya masih menyimpan rasa sakit dan trauma itu sendiri, "Pakai saja Sayang, Papa nggak keberatan. Uang Papa nggak akan habis hanya karena kamu buat foya foya."
⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
-
-
Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya yang sudah berubah warna menjadi merah darah membuat orang-orang yang masih memperhatikan nya kembali meringis.
Baru satu langkah, sepatunya sudah berada di genggaman seseorang dan tubuhnya tiba-tiba melayang.
Alexa sedikit tersentak saat wajah seorang lelaki begitu dekat dengannya, bagaimana tidak? Jika sekarang posisinya sedang berada di gendongannya dengan ala bridal. Tangan Alexa otomatis melingkar di leher laki-laki itu, mencari pegangan karena takut terjatuh. Apalagi sekarang ia hanya digendong menggunakan satu tangan, bayangkan hanya tangan kanannya saja yang menopang kaki Alexa, sedangkan tangan kiri laki-laki itu menjinjing sepatunya.
-
-
#1 transmigrasi (051224)
#5 fiksi (110125)
#1 partnerincrime (221224)
#5 narkoba (241224)
#1 anakmotor (241224)
#1 motor (080125)
#1 gengmotor (030125)
#2 acak (140125)
#3 fiksiremaja (090125)
#8 sekolah (110125)
#1 cintasma (140125)
#1 fiction (170125)
#9 love (170125)
#2 cintasekolah (190125)
#3 geng (200125)