Seorang gadis yang terlahir dari keluarga miskin, membuat ia harus tinggal di rumah neneknya, semenjak kematian ayahnya.
Dan ia akui, ia benar-benar merindukan sosok ayah didalam dirinya, sejak dulu.
"Ayah, Vania kangen ayah." Ucap Vania, seraya mengusap foto lama ayahnya yang tersimpan dilemari.
Bahkan setelah kematian ayahnya, ibunya pergi meninggalkan nya dan adiknya di kampung, dan menikah lagi dengan orang luar kota.
Karna itulah, gadis itu terpaksa mencari ibunya, dan membuat ia merantau keluar kota, sambil kuliah jalur beasiswa.
Bagaimanakah kisah Vania di kota besar, yang dikelilingi oleh orang yang tidak dikenalinya?
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan