"The greenest green flag" mungkin itulah label yang diberikan oleh orang-orang sekitarnya kepada sosok Ananda Kei Bramasatya, pria yang sanggup memikat hati siapapun yang mengenalnya. Sosok Kei yang berbudi pekerti luhur, sayang keluarga, tidak suka menyakiti perempuan and understand to treat them well like a queen, serta ramah dan baik terhadap semua kolega bisnis tanpa memandang kedudukan, membuatnya cukup untuk dilabeli seperti itu oleh orang-orang sekitarnya. Ditambah dengan parasnya yang rupawan, serta kemapanan dalam finansial membuatnya mendapat label tambahan lainnya, yakni mantu idaman para mertua, yaa tentu saja kan, para mertua mana yang tidak mau mendapat sosok mantu seperti dirinya? Begitulah pandangan orang-orang terhadap sosok Kei, namun di saat semua orang memandangnya penuh rasa kagum dan takjub, sosok Tisha Pratami Marendra tidak memandangnya demikian. Baginya yang merupakan pencinta karakter fiksi kronis, karakter Kei seharusnya tidak ada dalam kehidupan nyata, terlalu sempurna menurutnya. Setiap kali memperhatikan bagaimana cara kolega beda departemennya itu berinteraksi, entah mengapa perasaan itu selalu muncul dalam dirinya. Apakah perasaan yang sering muncul itu memang kebenaran, atau hanya sekedar pemikiran abstrak biasa? Apakah semua ini akan berhenti atau terus berlanjut hingga waktu yang menentukan jawabannya?
[ Dipublikasikan dalam rangka mempromosikan cerita D'être Heureux yang akan terbit bersama Teori Kata Publishing, sehingga chapter tidak semua akan dipublish ]
*Disclaimer : Penulis pemula yang masih belajar, jika ingin menyampaikan saran dan kritik silakan menggunakan bahasa baik-baik yaa, terima kasih ! :)🙏🏻