Ada sebuah keyakinan yang mengatakan bahwa setiap orang memiliki benang merah yang menghubungkan mereka dengan orang yang ditakdirkan untuk bersama. Benang itu tak tampak, namun selalu ada, mengikat dua hati meski terpisah oleh jarak dan waktu.
Aku tak tahu apakah itu benar, tapi yang aku tahu, ada sesuatu yang mengikat kami berdua meskipun kami terpisah ribuan kilometer. Sebuah hubungan yang dibangun tanpa pertemuan langsung, hanya lewat kata-kata, pesan-pesan, dan janji-janji yang terdengar begitu dekat, meskipun jarak memisahkan.
Mungkin, ini adalah tentang kepercayaan. Kepercayaan bahwa meski tak bisa bersama, ada benang merah yang tak terlihat, yang akan selalu menghubungkan kami. Tapi benarkah itu cukup? Benarkah sebuah benang merah bisa menahan ujian waktu dan jarak?
Inilah cerita kami, tentang dua hati yang berjuang untuk tetap terhubung meski dunia memisahkan.
---
Aku tak tahu pasti, apakah kisah ini berhubungan dengan "Teori Benang Merah" yang sering orang bicarakan.
Benarkah takdir memiliki perannya?
Atau ini hanya kebetulan yang tak bisa dijelaskan?
Sejak pertama kali melihatnya, ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang menarikku, tanpa bisa kujelaskan. Di saat yang tak terduga, kami terikat. Bukan hanya oleh pertemuan, tetapi seolah-olah oleh benang-benang tak terlihat yang menghubungkan kami melalui waktu.
Apa ini semua benar-benar kebetulan?
Atau sebuah takdir yang mulai berbisik?
Note :
🍁 Cerita ringan.
🍁 Alur sesuka hati penulis :v