Academy of Arrhenia

Hujan yang mengetuk jendela sore itu menjadi saksi bisu ketika Lyra membuka halaman terakhir novel favoritnya, "The Last Choice". Tak disangka, kata-kata terakhir dalam buku itu menjadi portal yang menariknya ke dalam dunia yang selama ini hanya hidup dalam imajinasi pembacanya.

Dalam sekejap mata, ia terbangun dalam tubuh seorang gadis tujuh belas tahun di desa kecil - sebuah desa damai yang tidak ada kerusuhan dan kekacauan, semuanya bersatu dalam harmoni ketenangan. Takdir memainkan melodinya sendiri ketika Lyra menyadari bahwa ia kini adalah teman masa kecil Leon, sang protagonis yang kisah hidupnya telah ia hafal di luar kepala.

Dengan pengetahuan dari dunia asalnya, Lyra memilih untuk menjadi seseorang yang mengubah nasib dari karakter yang tidak beruntung, memberi mereka arahan dan petunjuk agar dapat mengubah jalan takdirnya. Namun, setiap perubahan kecil yang ia tanam dalam alur cerita mengundang konsekuensi tak terduga - seolah semesta sendiri berusaha menjaga keseimbangan kisah yang telah ditakdirkan.

Di tengah pergulatan antara takdir dan kehendak bebas, Lyra tetap teguh dalam pendiriannya. Dengan tekad sekuat baja dan hati yang tak gentar, ia memilih untuk terus mengukir ulang kisah yang telah tertulis, meski harus membayar harga yang setimpal untuk setiap perubahan yang ia ciptakan.