Berikut deskripsi cerita dengan judul "Dari Keraton ke Sawah: Cerita Anak-Anak Dawuhan":
------------------------------------
Di sebuah desa kecil bernama Dawuhan, Banjarnegara, hidup sekelompok anak-anak penuh keceriaan dan tingkah kocak. Mereka adalah Gaby bersama 32 temannya, serta seorang teman baru bernama Ceria Afrilia Ramadhani N. H. P., yang dikenal dengan julukan "anak nakal" dan pemimpin geng "Geng Sawah Nih Bosz."
Siapa sangka, di balik julukan mereka sebagai anak nakal, ternyata mereka adalah keturunan langsung dari Sultan Hamengkubuwana II? Sepulang sekolah, mereka sering bermain di sawah yang tanahnya kering, membawa layang-layang, atau bermain di sungai yang menjadi pembatas desa. Dari pukul 13.30 hingga 15.00, desa ini dipenuhi dengan canda tawa dan aksi seru mereka. Semua anggota geng ini memiliki marga N. H. P. (Natio Harlan Pantjoro), dengan nama panjang khas keluarga bangsawan: Raden Mas untuk laki-laki dan Raden Ayu untuk perempuan.
"Dari Keraton ke Sawah: Cerita Anak-Anak Dawuhan" adalah kisah sederhana namun penuh makna, yang menggambarkan kehidupan desa yang apa adanya, sekaligus menyimpan sejarah dan warisan luar biasa. Dengan sentuhan komedi khas anak-anak, konflik ringan, serta nilai kekeluargaan yang mendalam, cerita ini mengajarkan bahwa tidak peduli asal-usul kita, persaudaraan adalah hal yang paling berharga dan tidak boleh terputus.
------------------------------------
Gretta Quinley harus menyandang gelar Duchess of Valtor atas paksaan kakaknya. Mengubur semua impiannya untuk menjadi Ratu di masa depan bersama sang kekasih, Putra Mahkota Kekaisaran Douglas.
Gretta pikir menikah dengan Duke Fredric Caradoc of Valtor yang tidak mampu mengucapkan kata cinta dan hanya sibuk pada tugas menjaga pertahanan wilayah kerajaan adalah hal terburuk dalam hidupnya , nyatanya mencintai Putra Mahkota adalah hal yang paling Gretta sesali.
"Aku mengandung anak Putra Mahkota."
Malam itu, pria yang selalu Gretta nilai tidak berperasaan justru memberikan dekapan hangat dan dukungan penuh. Menolongnya untuk kembali bangkit, walau pada akhirnya Gretta membohonginya dan tetap memilih mengakhiri hidupnya.
Namun, bagaimana jika Gretta diberikan kesempatan untuk memperbaiki semuanya?