Syana adalah cewek yang sudah cukup lelah dengan cinta. Setelah mengalami patah hati yang mendalam, dia memutuskan untuk menutup hatinya rapat-rapat. Baginya, cinta hanya membawa luka, dan dia merasa nggak perlu itu dalam hidupnya.
Lalu datang Alfian, cowok yang nggak mudah menyerah untuk membuat Syana jatuh hati pada nya. Alfian itu punya gaya tengil yang kadang bikin Syana kesal, dan bahkan Syana juga merasa terganggu.
"Bisa nggak sih kalau lo ngga bikin gue kesel tiap harinya?"
"Bisa, kalau lo mau jadi pacar gue."
"Dih, gue nggak minat. pacaran atau cinta cuma bikin sakit hati tau nggak!"
Alfian nggak mau kalah begitu saja, terus berusaha membuat Syana tertarik dengan cara-cara yang kadang ceroboh, namun tetap dengan keinginan yang tulus. Syana selalu menghindar, merasa bosan dan malas menghadapi sikap Alfian yang terus mengejarnya.
Tapi seiring waktu, Alfian mulai menunjukkan sisi lain dari dirinya-bukan cuma kejenakaan dan sikap tengil, tapi juga kesabaran dan perhatian yang tulus. Tanpa paksaan, Alfian mulai membuat Syana sadar bahwa mungkin saja cinta itu bisa datang lagi, meskipun tak semudah yang dia kira.
Alfian nggak pernah berhenti menunjukkan sisi baiknya, hingga akhirnya, tanpa Syana sadari, dia mulai membuka sedikit pintu hatinya yang selama ini terkunci rapat. Mungkin, hanya mungkin, cinta nggak selalu harus menunggu waktu yang tepat, tapi bisa saja datang dari orang yang terus berusaha membuatmu percaya lagi.
Sebagian anak remaja masih butuh kasih sayang sosok orangtua namun sepasang kakak-beradik itu harus menjalani hidupnya sendiri tanpa orangtua. Orangtua mereka meninggal dunia akibat kecelakaan di masa lampau. Mereka kehilangan orangtua nya saat masih kelas delapan, setiap hari mereka berdua jalani bersama. semua rintangan akan mereka hadapi.
Varel dan Veronica selalu meyakinkan diri mereka sendiri bahwa tuhan itu adil mentakdirkan hidup mereka yang kehilangan kedua orangtuanya. Namun tiba-tiba Veronica dibuat khawatir tentang kondisi kakaknya itu. Varel di vonis memiliki penyakit ginjal kronis.
Apakah Varel akan menyerah dengan penyakitnya?