The Music And Us // Daisuga // Sawamura Daichi x Sugawara Koushi
  • Reads 18
  • Votes 4
  • Parts 2
  • Reads 18
  • Votes 4
  • Parts 2
Ongoing, First published Dec 18, 2024
" kau masih suka bermain gitar? " 

" Suga, aku merindukan mu bernyanyi, kau tak ingin bernyanyi? " 

seorang remaja laki laki bernama Sawamura Daichi dan Sugawara Koushi. Mereka adalah teman yang sangat akrab, apalagi mereka adalah satu tim voli semasa SMA. mereka suka bernyanyi bersama, apa lagi dengan Sugawara yang memiliki gitar dan suka bermain dengan gitarnya.. 

alunan musik menemani semua masa diantara mereka, membuat memori di setiap lagu yang di nyanyikan. musik memberikan kenangan yang baik dan buruk kepada mereka berdua. 

setelah lulus mereka sempat berpisah dan bertemu lagi, apakah takdir mengantarkan mereka untuk bertemu dan melanjutkan semua cerita mereka dengan alunan musik yang menemani? 

HAPPY READDING!!! 

WARNING! 

CERITA INI TIDAK BERMAKSUD MENYINGGUNG SIAPANYA PUN

MEMINJAM KARAKTER DARI HARUICHI FURUDATE

CERITA INI MENGANDUNG LGBTQ+

BANYAK KESALAHAN DALAM ALUR CERITA DAN TYPO YANG BERTEBARAN

ALUR CERITA YANG TAK JELAS DAN BAHASA YANG KURANG ENAK UNTUK DI BACA MAUPUN DI GUNAKAN

KEMUNGKINAN BESAR CERITA TAK NYAMBUNG DENGAN JUDUL

SEKALI LAGI ALUR CERITA TIDAK JELAS

KARAKTER TIDAK SESUAI DENGAN DI ANIME MAUPUN MANGA
All Rights Reserved
Sign up to add The Music And Us // Daisuga // Sawamura Daichi x Sugawara Koushi to your library and receive updates
or
#244daisuga
Content Guidelines
You may also like
Nala & Kopi Kesukaan Bapak  by imameyy
14 parts Ongoing
Kanala Arsa Niskarana hanyalah seorang gadis rapuh yang harus kehilangan sesosok ayah kebanggaan nya. Semua berawal saat ia pulang dari kegiatan sekolah yang selesai di sore hari, namun gadis itu malah menemukan bendera kuning dan segerombol orang berpakaian hitam di pekarangan juga di dalam rumahnya. Kalau saja ia tahu bahwa sore kemarin adalah hari terakhir ia bisa bersama bapak, Nala ingin memeluk bapak untuk terakhir kali, banyak banyak menghirup aroma bapak yang mungkin hanya bisa ia ingat dalam bentuk kenang. Tentu saja Nala sedih, hati nya di goreskan kenyataan menyakitkan yang mungkin membutuhkan banyak waktu untuk menyembuhkan itu semua. "Kamu itu punya cahaya nya sendiri. Ga perlu ngikutin cara orang biar bisa bersinar terang." "Kelak, jika kamu tak dapat menghindari sebuah luka, bapak hanya berharap dan berdoa pada Tuhan. Semoga kamu dapat sembuh dengan sempurna, agar sembuh itu dapat kamu bawa untuk selama lamanya." "Kalau bapa udah ga bisa nikmatin kopi seduh bikinan Nala, Nala usahakan ya cari pengganti nya. Biar kopi buatan Nala engga nganggur lagi." Gadis Arsa itu sama sekali tak tahu menahu, dan hanya menyahut dengan kata 'Ga boleh ngomong sembarangan' saat itu. Tak terlintas bahwa kata bapak, bisa terjadi secepat ini. Ini adalah kisah pertemuan Nala dengan seorang pemuda yang kelak akan menggantikan posisi bapak sebagai penikmat kopi nya. Juga penggalan penggalan hidup penuh terjal yang harus Nala lalui tanpa kehadiran bapak kini. Sosok yang Nala jadikan sebagai tempat bergantung dari banyak hal. Apakah Nala, si gadis Arsa bisa menghadapi dan melewati itu semua?
You may also like
Slide 1 of 10
Nala & Kopi Kesukaan Bapak  cover
Transmigrasi Seksi Mommy  cover
Hantu Tampan Nakal cover
Trapped With My Brother Friend cover
eccedentesiast [END] cover
OBSESSED (21+) cover
NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN)  cover
Trouvaille cover
Just an escape cover
Give Me Your Sandwich! cover

Nala & Kopi Kesukaan Bapak

14 parts Ongoing

Kanala Arsa Niskarana hanyalah seorang gadis rapuh yang harus kehilangan sesosok ayah kebanggaan nya. Semua berawal saat ia pulang dari kegiatan sekolah yang selesai di sore hari, namun gadis itu malah menemukan bendera kuning dan segerombol orang berpakaian hitam di pekarangan juga di dalam rumahnya. Kalau saja ia tahu bahwa sore kemarin adalah hari terakhir ia bisa bersama bapak, Nala ingin memeluk bapak untuk terakhir kali, banyak banyak menghirup aroma bapak yang mungkin hanya bisa ia ingat dalam bentuk kenang. Tentu saja Nala sedih, hati nya di goreskan kenyataan menyakitkan yang mungkin membutuhkan banyak waktu untuk menyembuhkan itu semua. "Kamu itu punya cahaya nya sendiri. Ga perlu ngikutin cara orang biar bisa bersinar terang." "Kelak, jika kamu tak dapat menghindari sebuah luka, bapak hanya berharap dan berdoa pada Tuhan. Semoga kamu dapat sembuh dengan sempurna, agar sembuh itu dapat kamu bawa untuk selama lamanya." "Kalau bapa udah ga bisa nikmatin kopi seduh bikinan Nala, Nala usahakan ya cari pengganti nya. Biar kopi buatan Nala engga nganggur lagi." Gadis Arsa itu sama sekali tak tahu menahu, dan hanya menyahut dengan kata 'Ga boleh ngomong sembarangan' saat itu. Tak terlintas bahwa kata bapak, bisa terjadi secepat ini. Ini adalah kisah pertemuan Nala dengan seorang pemuda yang kelak akan menggantikan posisi bapak sebagai penikmat kopi nya. Juga penggalan penggalan hidup penuh terjal yang harus Nala lalui tanpa kehadiran bapak kini. Sosok yang Nala jadikan sebagai tempat bergantung dari banyak hal. Apakah Nala, si gadis Arsa bisa menghadapi dan melewati itu semua?