Gamer [Markhyuck]
  • Reads 408
  • Votes 55
  • Parts 1
  • Reads 408
  • Votes 55
  • Parts 1
Complete, First published Dec 20, 2024
Mature
1 new part
Terkadang memiliki kekasih seorang gamer itu tidaklah menyenangkan. Waktu yang seharusnya untukmu harus rela dibagi dengan game, sangat menjengkelkan, bukan? Namun, Mark memiliki banyak cara untuk mengalihkan perhatian Haechan dari game hanya kepadanya. Dan Mark tahu bahwa cara yang dilakukannya selalu disukai oleh Haechan.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Gamer [Markhyuck] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Nevertheless [ Markhyuck ] cover
Tale of Baby Lion and Pudu | Markhyuck cover
you know, I love you! cover
sudden parents [marhyuck]  cover
Short Story About Markhyuck/Markchan 🐯🐻 cover
Rafa [End💗] cover
THE REAL COUPLE - MARKHYUCK cover
BABY MINHYUK                               (markhyuck) cover
Little Dumplings cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.