Gadis Robot Itu [END]

Kematian seorang perempuan berinisal H membuat Prof. Laksana jatuh dalam lingkaran depresi berat. Hasil penelitian beliau selama 20 tahun akhirnya membuahkan hasil, tapi tak dapat digunakannya untuk menyelamatkan sosok tercintanya.

Cinta membuat buta. Kalimat ini sangat menggambarkan tentang Laksana yang tak menyadari rasa cinta seorang asisten sekaligus perempuan yang sukarela menjadikan dirinya tikus percobaan dalam penelitiannya.

Kisah mereka tak sempat dimulai. Satu hari setelah penelitian tersebut membuahkan hasil, sosok perempuan tersebut dinyatakan menghilang dengan tubuh robotnya yang mati total setelah perpindahan jiwa dilakukan.

Prof. Laksana kehilangan satu sosok perempuan yang selalu menemaninya di kala susah dan satu perempuan yang membisu mendengar curhatannya dari atas brankar rumah sakit.

Sebuah epilog tanpa prolog. Menyedihkan memang. Akan tetapi takdir memiliki jalan lain untuk menyatukan mereka. Temanilah mereka hingga novel ini berubah wujud menjadi ultramen! Tidak maksudnya buku cetak.