Story cover for Kota Yang Hilang: Perjuangan Bertahan by karell__ivndraswng
Kota Yang Hilang: Perjuangan Bertahan
  • WpView
    Reads 517
  • WpVote
    Votes 218
  • WpPart
    Parts 11
  • WpView
    Reads 517
  • WpVote
    Votes 218
  • WpPart
    Parts 11
Ongoing, First published Dec 20, 2024
Tiga sahabat-Raka, Lina, dan Dika-terjebak di sebuah kota misterius yang telah hilang selama berabad-abad. Ketika mereka mencoba melarikan diri, mereka menyadari bahwa kota ini bukan hanya sebuah tempat terlupakan, melainkan *makhluk hidup* yang mengikat mereka dalam kutukan yang tak terpecahkan. Dihadapkan dengan makhluk-makhluk gelap dan kekuatan tak terlihat yang mengendalikan kota, mereka harus berjuang untuk bertahan hidup dan mengungkap rahasia kota yang terkutuk. Namun, semakin dalam mereka menyelidiki, semakin mereka terperangkap dalam lingkaran waktu yang tak pernah berakhir. Apakah mereka bisa menghancurkan kutukan kota yang hilang, atau akan selamanya menjadi bagian dari legenda yang terlupakan?
Public Domain
Sign up to add Kota Yang Hilang: Perjuangan Bertahan to your library and receive updates
or
#11survivalhorror
Content Guidelines
You may also like
Lembah Arunika  by uyungfauziyah
17 parts Complete
Dina hanya ingin lari sejenak. Dari rumah. Dari kampus. Dari masa lalu yang tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Maka ia mengajak empat temannya-Bagas, Ayu, Raka, dan Tari-untuk mendaki Gunung Mahesara, gunung yang katanya penuh legenda, namun jarang tersentuh wisatawan. Lima remaja dari latar dan budaya berbeda, menyatu dalam perjalanan menuju puncak. Awalnya, ini hanyalah perjalanan tentang alam, peluh, dan keheningan hutan. Namun segalanya berubah ketika mereka menemukan sebuah percabangan jalur: satu jalur resmi, satu lagi tertutup semak dan larangan. Dari sinilah semuanya bermula. Kabut turun. Kompas tak lagi bekerja. Hutan mulai berbicara. Mereka tersesat di tempat yang tak ada dalam logika-Lembah Arunika, dunia tersembunyi yang hanya muncul bagi mereka yang memikul beban tergelap. Di lembah itu, sihir bukan dongeng. Makhluk gaib dari mitologi lokal bukan sekadar cerita rakyat. Mereka nyata. Hidup. Dan menjaga keseimbangan dunia yang mulai retak. Kelima sahabat ini harus menghadapi rintangan demi rintangan-bukan hanya melawan kekuatan jahat yang mengancam lembah, tetapi juga menghadapi sisi tergelap dalam diri mereka masing-masing: kemarahan, penyesalan, ketakutan, dan kesalahan yang tak pernah mereka maafkan. Dalam perjalanan yang penuh luka dan kehilangan, mereka mulai bertanya: Apakah lembah ini benar-benar dunia lain-atau justru cermin dari hati yang terluka dan ingin disembuhkan? Dan di tengah kabut yang tak kunjung sirna, satu pertanyaan terus bergema: Apakah mereka akan menemukan jalan keluar-atau justru menjadi bagian dari lembah itu selamanya?
You may also like
Slide 1 of 10
Lembah Arunika  cover
Timpang Takdir  cover
Larasati- Napas Dari Masa Lalu cover
Frostveil [COMPLETE] cover
The Journey Follow Your Heart cover
Obliviora [HIATUS] cover
THREADS OF ETERNAL MAGIC cover
Destruction Tales cover
MEREKA TERUSIK cover
Night Stalkers cover

Lembah Arunika

17 parts Complete

Dina hanya ingin lari sejenak. Dari rumah. Dari kampus. Dari masa lalu yang tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Maka ia mengajak empat temannya-Bagas, Ayu, Raka, dan Tari-untuk mendaki Gunung Mahesara, gunung yang katanya penuh legenda, namun jarang tersentuh wisatawan. Lima remaja dari latar dan budaya berbeda, menyatu dalam perjalanan menuju puncak. Awalnya, ini hanyalah perjalanan tentang alam, peluh, dan keheningan hutan. Namun segalanya berubah ketika mereka menemukan sebuah percabangan jalur: satu jalur resmi, satu lagi tertutup semak dan larangan. Dari sinilah semuanya bermula. Kabut turun. Kompas tak lagi bekerja. Hutan mulai berbicara. Mereka tersesat di tempat yang tak ada dalam logika-Lembah Arunika, dunia tersembunyi yang hanya muncul bagi mereka yang memikul beban tergelap. Di lembah itu, sihir bukan dongeng. Makhluk gaib dari mitologi lokal bukan sekadar cerita rakyat. Mereka nyata. Hidup. Dan menjaga keseimbangan dunia yang mulai retak. Kelima sahabat ini harus menghadapi rintangan demi rintangan-bukan hanya melawan kekuatan jahat yang mengancam lembah, tetapi juga menghadapi sisi tergelap dalam diri mereka masing-masing: kemarahan, penyesalan, ketakutan, dan kesalahan yang tak pernah mereka maafkan. Dalam perjalanan yang penuh luka dan kehilangan, mereka mulai bertanya: Apakah lembah ini benar-benar dunia lain-atau justru cermin dari hati yang terluka dan ingin disembuhkan? Dan di tengah kabut yang tak kunjung sirna, satu pertanyaan terus bergema: Apakah mereka akan menemukan jalan keluar-atau justru menjadi bagian dari lembah itu selamanya?