Aku dulu memilih dua manusia, Si Tinggi dan Si Kecil. Selalu kupanggil begitu sampai aku mengetahui nama mereka, Juna dan adiknya, Alan. Jimmy adalah kata yang mereka gunakan untuk memanggilku. Jadi, halo, namaku Jimmy. Butuh beberapa waktu untuk menyadari bahwa nama itu adalah milikku.
Hari-hari kami bertiga dulu begitu hangat, seperti bersarang di bawah selimut tebal di kala hujan lebat. Iya, hujan besar! Karena Alan dan Juna tidak begitu bahagia. Tapi jika kami berlindung bersama dalam selimut, semuanya akan baik-baik saja.
Tapi segalanya berubah ketika si Tinggi pergi. Ia membawa tas besar dan meninggalkan pelukan terakhirnya untuk si Kecil di depan pintu. Setelah itu, rumah ini mulai terasa dingin. Mungkin, tak ada cara untuk menghangatkan anak itu lagi di tengah bekunya kamar kami ini.
Aku adalah seekor kucing yang anggun dan bijaksana, tetapi itu tak cukup membuatku memahami sepenuhnya pola pikir manusia dan apa-apa yang terjadi di antara mereka. Yang kupahami, seperti cahaya lilin yang hampir padam melebur, Alan tak akan bertahan lama dalam keputusasaannya menunggu Juna kembali.
Sampul sementara bersumber dari pinterest, nama kreator belum diketahui.
Yang ia tau, impian itu adalah mimpi yang tak pernah tertidur.
"Afnan yang dari awal emang salah udah lahir. Harusnya Afnan ga lahir, kan yah? Harusnya waktu itu bunda gugurin Afnan, bukan malah mertahanin Afnan dan ngorbanin nyawa bunda buat anak ga guna kaya Afnan. Maaf yah, Afnan cuman nyusahin ayah sama kakak aja."
⚠Warning⚠
Book ini mengandung beberapa scene kekerasan, kata kasar dan konten yang mungkin sedikit sensitif bagi sebagian orang.
Harap bijak dalam membaca.
Afnan Kairav Ravindra.
Started: 12, October 2020