Nadia hanya ingin ibunya sembuh. Gangguan kecemasan yang diderita sang ibu telah lama menjadi beban yang ia tanggung sendirian. Setiap minggu, Nadia menemani ibunya menjalani sesi terapi di rumah sakit, berharap waktu akan mengembalikan senyuman yang dulu sering ia lihat.
Di sanalah ia bertemu Aksa, seorang psikoterapis muda yang penuh kesabaran namun memiliki sisi tenang yang sulit diabaikan. Meski terlihat ramah dan profesional, cara Aksa memperhatikan Nadia melampaui batas pasien dan keluarga pasien.
Awalnya, Nadia mengabaikan sikap Aksa, menganggap pria itu hanya melakukan tugasnya. Tapi, perhatian Aksa yang tak biasa dan caranya memahami Nadia membuat hati gadis itu perlahan goyah. Sayangnya, Nadia yang pemalu selalu menyangkal perasaannya sendiri, terutama karena ia merasa dunia Aksa terlalu jauh dari jangkauannya.
Namun, Aksa tidak menyerah. Dengan cara-cara yang kadang tak terduga, pria itu terus mendekat. Di balik sikap tenangnya, Aksa juga menyimpan luka dari masa lalu-sebuah alasan tersembunyi mengapa ia selalu bersikeras memahami orang lain.
Di tengah usaha mereka menyembuhkan sang ibu, perasaan di antara keduanya tumbuh tak terelakkan. Tapi, mampukah Nadia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia layak untuk dicintai? Dan beranikah Aksa melewati batas profesional untuk meraih kebahagiaan bersama Nadia?
Di antara ruang terapi dan perjalanan hidup yang penuh rintangan, kisah ini mengajarkan bahwa cinta, meski sederhana, bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan yang tidak pernah kita duga.