**Deskripsi Cerita**:
Di sebuah negara terpencil, berdiri sebuah sekolah Kristen tua yang dikenal luas karena prestasi gemilang para siswanya. Namun, di balik reputasi itu, tersembunyi rahasia kelam yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Setiap siswa yang gagal mencapai standar tinggi sekolah ini tidak hanya menghadapi penghinaan, tetapi juga terancam oleh kutukan yang mematikan.
Baskara, Argan, Andre, Clara, Melodi, dan Ilona-enam sahabat yang baru memasuki sekolah itu-segera merasakan keanehan sejak hari pertama. Lonceng berbunyi sendiri di malam hari, bayangan misterius mengintai, dan satu per satu siswa ditemukan tewas tanpa sebab yang jelas. Ketika guru-guru tampak acuh dan siswa lain menolak membahas tragedi itu, keenam sahabat ini memutuskan untuk menyelidiki sendiri.
Mereka menemukan bahwa sekolah ini memiliki sejarah ritual gelap yang mengerikan: siswa-siswa yang dianggap gagal harus dikorbankan untuk menjaga "kedamaian" sekolah dan mempertahankan prestasinya. Dalam upaya mengungkap kebenaran, mereka harus menghadapi ketakutan terdalam, pengkhianatan, dan kematian.
Namun, semakin jauh mereka menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap-termasuk kebenaran bahwa tidak semua dari mereka akan selamat dari kutukan ini. Dengan kekuatan persahabatan yang diuji dan keberanian yang terus terkikis, hanya dua dari mereka yang akan bertahan untuk menceritakan kisah ini.
Di mana garis antara keberanian dan kebodohan? Seberapa jauh mereka berani melawan kegelapan untuk menghentikan kutukan ini? Atau, apakah mereka hanya pion dalam permainan yang lebih besar?
**Sekolah tua ini bukan hanya tempat belajar. Ini adalah penjara. Dan kutukannya tak pernah pergi.**
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca]
The Billionaire Prison
[Love is Difficult]
Sungai Thames, London. 📌
"Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertinggal." Ucap tegas lelaki jangkung dengan rahangnya yang mengeras.
"Baik sir, tapi bagaimana dengan wanita itu?"
Lelaki itu berjalan pelan, melangkahkan kakinya menuju layar besar yang memperlihatkan seorang gadis tengah meringkuk dikasur. Dia tersenyum miring."Bawa dia ke kamar ku."
Pengawal itu kembali mengangguk mendengar perintah tuannya dan langsung bergegas menuju pintu keluar yang ada di balik lorong gelap.
"Kali ini, tak ada yang bisa menyelamatkan mu." Ucap lelaki itu dengan nada sinis.
Suaranya mendesis dan terdengar sangat berat dan dalam seolah menyiratkan sesuatu yang besar dan gelap akan terjadi sebentar lagi.