"Peraturannya sederhana, kita cuma kudu bersikap kayak pasangan selama 2 bulan seperti yang ada di perjanjian. Setelah itu, kita selesai."
***
Selama dua puluh enam tahun hidupnya, Giesha tak pernah merasa begitu tertekan sebelum undangan pernikahan sang adik tiba di tangannya. Bunda turut mencecar beragam pertanyaan 'kapan menikah?' 'kapan bawa pacarmu ke rumah?' 'Bunda takut kamu jadi perawan tua' yang juga membuat Giesha meradang.
Suatu hari temannya mengatakan bahwa ada sebuah tempat yang menyediakan jasa kencan buta tengah malam di distrik Eden yang segera memenuhi pikiran Giesha, lantas saja ia setuju alih-alih terus disemprot mencari seorang pacar oleh keluarganya.
Giesha kira semuanya akan membaik, akan tetapi ia salah besar tatkala tahu ia dipasangkan dengan Jiro Pratama, seorang guru Anak Berkebutuhan Khusus yang tidak sengaja menumpahkan kopi di laptopnya tempo hari lalu. Ditambah, Jiro bersikap begitu sempurna di depan keluarganya sehingga dengan cepat pria itu disukai oleh kedua orang tuanya.
Baik, tidak apa-apa, Giesha hanya harus bertahan 2 bulan sebelum perjanjian tertulis itu selesai. Setelah itu, semuanya akan selesai, atau juga ... tidak?
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.