Cerita dimulai dengan Jingga, seorang pemuda SMA yang polos dan sangat perhatian terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama kepada Flora, seorang gadis cantik dan pintar, kedekatan mereka terjalin berkat kecerdasan yang sama, meskipun Jingga terlihat lebih lugu dan cenderung mengikuti kehendak orang lain. Jingga selalu membawa kameranya untuk mengabadikan momen indah, terutama ketika berinteraksi dengan Flora. Di sisi lain, Flora sering kali mempermainkan perasaan Jingga, bermain tarik ulur antara menunjukkan perhatian dan menjaga jarak.
Perkembangan Hubungan: Sebagai teman, Aldo, Zean, Christo, dan Ara (kakak kandung Jingga) turut memberi warna dalam hubungan mereka. Aldo, teman Jingga yang kaya raya, sering kali menjadi pusat perhatian dan memiliki kebiasaan santai yang sering kali membawa suasana ceria. Namun, karena sifatnya yang ceroboh dan tidak memikirkan konsekuensi, terkadang Aldo justru membuat situasi menjadi lebih rumit. Zean dan Christo sering memberikan saran atau humor yang menenangkan dalam suasana, sementara Ara, kakak Jingga, memberikan nasihat yang lebih bijaksana tentang bagaimana Jingga harus menghadapi perasaannya terhadap Flora.
Jingga dan Flora sering belajar bersama, baik di rumah Jingga maupun di apartemen Flora. Hubungan mereka semakin dekat, dan Flora mulai menunjukkan sisi manja dan menggoda terhadap Jingga, yang kerap kali tidak bisa menahan perasaannya. Mereka semakin sering menghabiskan waktu bersama, dan meskipun Flora sering tarik ulur, Jingga tetap setia dan semakin mencintainya.