TAMAT ✍️
LANGSUNG BACA 👀🫶
JANGAN DI COPY ⚠️
CERITA INI BERSIFAT DARI PIKIRAN SENDIRI
𝘿𝙀𝙎𝙆𝙍𝙄𝙋𝙎𝙄 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 :
Ia mempercepat laju motornya, memacu kendaraannya lebih kencang. Jalanan kosong terbentang di depannya, tapi di dalam pikirannya, semua terasa sempit.
Kilasan kenangan berputar di benaknya.
Tawa teman-temannya. Pertengkarannya dengan Risa. Malam-malam saat mereka berkumpul di bengkel tua, merencanakan balapan. Ayahnya yang selalu diam, yang tidak pernah benar-benar ada. Surat dari Halen.
Dan kemudian, wajah seseorang. Seseorang yang sudah tidak ada.
Hati Maret terasa makin berat. Ia menggenggam setang motor lebih erat, matanya sedikit memanas.
Saat belokan tajam datang, Maret terlambat menyadarinya. Ia menarik rem mendadak, tapi kecepatannya terlalu tinggi. Ban belakang tergelincir di atas aspal basah.
Tubuhnya terlempar ke udara.
Semuanya terasa lambat. Langit hitam. Cahaya lampu jalan yang samar. Suara angin yang berdesir di telinganya, dan gelap.
------
Di Rumah Sakit
Bunyi mesin monitor jantung berdetak pelan di ruangan putih itu.
Maret terbaring di atas ranjang rumah sakit, selang infus terhubung ke tangannya. Kepalanya diperban, tubuhnya penuh luka.
Di luar kamar, Galang dan Regal duduk dengan wajah hancur. Mereka tidak tahu apakah Maret masih bisa bangkit kembali.
Dokter menghela napas, sebelum akhirnya menggeleng pelan.
Detik itu juga, dunia mereka runtuh.